Friday 2 August 2013

meningkatkan partisipasi siswa kelas VII SMPN dalam pembelajaran matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran yang dilakukan guru matematika SMPN selama ini adalah pembelajaran dengan urutan sebagai berikut: (a) menjelaskan objek matematika, (b) memberi contoh matematika yang baru dijelaskannya, (c) meminta siswa untuk menyelesaikan soal yang serupa dengan contoh, dan (d) memberi latihan soal. Latihan soal yang diberikan biasanya cukup bervariasi, diawali dari soal yang mirip dengan contoh sampai dengan aplikasi objek matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran matematika seperti itu cenderung membuat siswa merasa bosan dan kurang tertarik. Hal ini nampak dari siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Hanya kurang lebih 30% saja siswa yang berpartisipasi aktif. Mereka berpartisipasi hanya saat mengerjakan soal latihan. Selama proses perolehan konsep, siswa lebih banyak menyimak dan mendengarkan informasi dari guru.
1
 
Ketika guru membahas hasil pekerjaan temannya, mereka memperhatikan dengan seksama. Nampaknya semua siswa sangat memahami langkah-langkah menyelesaikan masalah yang ditugaskan gurunya. Tetapi ketika guru memberi latihan yang lain, mereka nampak mengalami kesulitan. Mereka seolah-olah merasa asing dengan soal latihan yang diberikan gurunya. Hanya beberapa orang siswa saja yang langsung dapat menyelesaikannya.
Situasi seperti itu selalu terulang dari topik yang satu ke topik yang lain. Untuk mengantisipasinya, guru biasanya memberikan pekerjaan rumah sebagai latihan tambahan. Guru berharap siswa lebih banyak melatih dirinya di rumah, agar tidak tertinggal oleh temannya yang lain. Tidak jarang tugas diberikan secara berkelompok. Namun setiap guru memberikan ulangan harian, hasilnya selalu belum memuaskan.
Hasil pengamatan peneliti terhadap nilai mata pelajaran matematika untuk beberapa pokok bahasan yang berbeda di kelas I adalah sebagai berikut. Siswa yang memperoleh nilai yang sesuai dengan dengan kriteria ketuntasa hanya ada 10%.
Setelah memperhatikan situasi kelas yang seperti itu, maka perlu dipikirkan cara penyajian dan suasana pembelajaran matematika yang cocok buat siswa, sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajar matematika.
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw memungkinkan setiap siswa mendapatkan hasil belajar matematika yang meningkat. Dalam tipe Jigsaw ada kelompok asal dan kelompok ahli. Setiap anggota kelompok ahli bertugas menjelaskan materi hasil diskusi kepada kelompok asal. Hal inilah yang memacu siswa untuk berpartisipasi aktif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo