Saturday, 3 August 2013

Pertumbuhan Anak Balita



Pertumbuhan sebagai suatu peningkatan jumlah dan ukuran, sedangkan perkembangan menitik beratkan pada perubahan yang terjadi secara bertahab dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi dan komplek melalui proses maturasi dan pembelajaran.
pertumbuhan yang baik tidaklah hanya bersifat fisik tetapi juga mental dan intelektualitas, sehingga proses pertumbuhan tersebut lazim disebut bukan saja sebagai proses pertumbuhan tetapi sebagai proses tumbuh-kembang. Agar proses tumbuh-kembang dapat berjalan dengan optimal, seorang anak harus mendapatkan pemenuhan dari 3 kebutuhan pokoknya. Yang pertama adalah kebutuhan fisik-biologis, berupa kebutuhan akan nutrisi (ASI, Makanan Pengganti ASI/MP-ASI), imunisasi, serta kebersihan fisik dan lingkungan. Yang kedua adalah kebutuhan emosi berupa kasih kasih sayang, rasa aman dan nyaman, dihargai, diperhatikan, serta didengar keinginan dan pendapatnya. Kebutuhan ini memiliki peran yang sangat besar pada kemandirian dan kecerdasan emosi anak. Kemudian kebutuhan ketiga yang tak kalah penting adalah kebutuhan akan stimulasi yang mencakup aktivitas bermain untuk merangsang semua indra, mengasah motorik halus dan kasar, melatih keterampilan berkomunikasi, kemandirian, berpikir dan berkreasi. Stimulasi ini harus diberikan sejak dini karena memiliki pengaruh yang besar pada ragam kecerdasan atau multiple intelligences.
Ketiga kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan pokok yang saling terkait. Satu kebutuhan bukanlah substitusi kebutuhan yang lain, oleh sebab itu ketiganya harus terpenuhi untuk mencapai perkembangan otak dan pertumbuhan anak yang optimal. Karena apabila kebutuhan fisik-biologis tak tercukupi, tentu anak jadi sering sakit dan perkembangan otaknya pun tak optimal. Lalu kalau kebutuhannya akan kasih sayang tak tercukupi, kecerdasan emosinya juga relatif rendah. Sedangkan jika stimulasi bermainnya kurang bervariasi, perkembangan kecerdasannya juga kurang seimbang..
Untuk itu asupan gizi balita haruslah diperhatikan, terutama dalam 5 tahun pertama dalam kehidupannya karena masa balita adalah periode pertumbuhan yang penting akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung dan terjadi pertumbuhan serabut-serabut saraf dan cabang-cabangnya sehingga terbentuk jaringan saraf dan otak yang kompleks. Jumlah dan pengaturan hubungan-hubungan antarsel saraf ini akan mempengaruhi segala kinerja otak mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf, hingga bersosialisasi. Sedangkan perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya..
Asupan zat gizi yang baik adalah makanan yang sehat dan bervariasi. Agar makanan anak setiap harinya dapat memenuhi kebutuhan perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan fisik yang optimal, maka komposisi makanan haruslah terdiri atas 55-67% karbohidrat, 20-30% lemak, dan 13-15% protein. Konkretnya berupa 3-4 porsi nasi atau penggantinya seperti bihun, mie atau roti yang merupakan sumber zat tenaga. Sumber zat pembangun diperoleh dari 4-5 porsi lauk-pauk ditambah sumber zat pengatur berupa vitamin dan mineral yang terdiri dari 2-3 porsi sayer dan bush.
Komposisi makanan tersebut akan disempurnakan dengan kehadiran susu sebagai sumber zat tenaga yang juga mengandung berbagai komponen penting, seperti DHA (Dekosa Heksaenoat acid), AA (Asam Amino), Sialic Acid, Sphingomyelin, protein, vitamin, dan mineral. DHA dan AA merupakan asam lemak rantai panjang tak jenuh ganda sebagai komponen utama pembentuk otak dan retina mata. DHA dan AA juga berperan penting dalam mengoptimalkan fungsi membran sel otak, retina mata, serta proses metabolisms sel-sel syaraf dalam otak. Sedangkan sialic acid (SA), bagian dari ganglion otak, berdasarkan penelitian memiliki peran penting dalam proses pembelajaran dan pembentukan daya ingat anak. Kemudian, sphingomyelin adalah suatu kandungan lemak di dalam otak, berperan sebagai kerangka penyusun membran sel serta banyak fungsi lainnya. Sphingomyelin berperan juga dalam pembentukan lapisan pelindung myelin, di mans myelin berfungsi untuk mempercepat rangsangan dari sel syaraf yang satu ke sel syaraf lainnya guna mengoptimalkan kemampuan otak dalam mengirim pesan.

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo