Pertumbuhan sebagai suatu peningkatan
jumlah dan ukuran, sedangkan perkembangan menitik beratkan pada perubahan yang
terjadi secara bertahab dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling
tinggi dan komplek melalui proses maturasi dan pembelajaran.
pertumbuhan yang baik tidaklah hanya
bersifat fisik tetapi juga mental dan intelektualitas, sehingga proses
pertumbuhan tersebut lazim disebut bukan saja sebagai proses pertumbuhan tetapi
sebagai proses tumbuh-kembang. Agar proses tumbuh-kembang dapat berjalan dengan
optimal, seorang anak harus mendapatkan pemenuhan dari 3 kebutuhan pokoknya.
Yang pertama adalah kebutuhan fisik-biologis, berupa kebutuhan akan nutrisi (ASI,
Makanan Pengganti ASI/MP-ASI), imunisasi, serta kebersihan fisik dan
lingkungan. Yang kedua adalah kebutuhan emosi berupa kasih kasih sayang, rasa
aman dan nyaman, dihargai, diperhatikan, serta didengar keinginan dan
pendapatnya. Kebutuhan ini memiliki peran yang sangat besar pada kemandirian
dan kecerdasan emosi anak. Kemudian kebutuhan ketiga yang tak kalah penting
adalah kebutuhan akan stimulasi yang mencakup aktivitas bermain untuk
merangsang semua indra, mengasah motorik halus dan kasar, melatih keterampilan
berkomunikasi, kemandirian, berpikir dan berkreasi. Stimulasi ini harus
diberikan sejak dini karena memiliki pengaruh yang besar pada ragam kecerdasan
atau multiple intelligences.
Ketiga
kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan pokok yang saling terkait. Satu
kebutuhan bukanlah substitusi kebutuhan yang lain, oleh sebab itu ketiganya
harus terpenuhi untuk mencapai perkembangan otak dan pertumbuhan anak yang
optimal. Karena apabila kebutuhan fisik-biologis tak tercukupi, tentu anak jadi
sering sakit dan perkembangan otaknya pun tak optimal. Lalu kalau kebutuhannya
akan kasih sayang tak tercukupi, kecerdasan emosinya juga relatif rendah.
Sedangkan jika stimulasi bermainnya kurang bervariasi, perkembangan
kecerdasannya juga kurang seimbang..
Untuk itu
asupan gizi balita haruslah diperhatikan, terutama dalam 5 tahun pertama dalam
kehidupannya karena masa balita adalah periode pertumbuhan yang penting akan
mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada 3 tahun pertama
kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung dan
terjadi pertumbuhan serabut-serabut saraf dan cabang-cabangnya sehingga
terbentuk jaringan saraf dan otak yang kompleks. Jumlah dan pengaturan
hubungan-hubungan antarsel saraf ini akan mempengaruhi segala kinerja otak
mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf, hingga bersosialisasi.
Sedangkan perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas, kesadaran
sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan
perkembangan berikutnya..
Asupan zat
gizi yang baik adalah makanan yang sehat dan bervariasi. Agar makanan anak
setiap harinya dapat memenuhi kebutuhan perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan
fisik yang optimal, maka komposisi makanan haruslah terdiri atas 55-67%
karbohidrat, 20-30% lemak, dan 13-15% protein. Konkretnya berupa 3-4 porsi nasi
atau penggantinya seperti bihun, mie atau roti yang merupakan sumber zat
tenaga. Sumber zat pembangun diperoleh dari 4-5 porsi lauk-pauk ditambah sumber
zat pengatur berupa vitamin dan mineral yang terdiri dari 2-3 porsi sayer dan
bush.
Komposisi makanan tersebut akan
disempurnakan dengan kehadiran susu sebagai sumber zat tenaga yang juga
mengandung berbagai komponen penting, seperti DHA (Dekosa Heksaenoat acid), AA (Asam
Amino), Sialic Acid, Sphingomyelin, protein, vitamin, dan mineral. DHA dan
AA merupakan asam lemak rantai panjang tak jenuh ganda sebagai komponen utama
pembentuk otak dan retina mata. DHA dan AA juga berperan penting dalam
mengoptimalkan fungsi membran sel otak, retina mata, serta proses metabolisms
sel-sel syaraf dalam otak. Sedangkan sialic
acid (SA), bagian dari ganglion otak, berdasarkan penelitian memiliki peran
penting dalam proses pembelajaran dan pembentukan daya ingat anak. Kemudian, sphingomyelin adalah suatu kandungan
lemak di dalam otak, berperan sebagai kerangka penyusun membran sel serta
banyak fungsi lainnya. Sphingomyelin
berperan juga dalam pembentukan lapisan pelindung myelin, di mans myelin
berfungsi untuk mempercepat rangsangan dari sel syaraf yang satu ke sel syaraf
lainnya guna mengoptimalkan kemampuan otak dalam mengirim pesan.
0 komentar:
Post a Comment