Masa balita
(bayi di bawah lima tahun) dalam siklus kehidupan seorang tidak akan datang dua
kali. Masa itu adalah periode paling kritis dalam meningkatkan kecerdasan,
emosi sosial dan spiritual anak dikemudian hari. Menyadari pentingnya masa
balita itu, tidak mengherankan periode itu disebut masa emas.
Periode lima tahun pertama
kehidupan anak, dipandang penting karena otak manusia pada saat dilahirkan pada
dasarnya kurang lebih sama. namun pada lima tahun pertama proses tumbuh kembang
seorang bayi berbeda, tergantung asupan dan rangsangan yang diterima, makin
cepat perkembangan sel-sel otak balita. Makin banyak otak digunakan makin banyak
jaringan otak terbentuk. Potensi
kecerdasan anak sudah terbentuk sebesar 50% pada usia 4 tahun, dan mencapai 80%
ketika anak mencapai usia 8 tahun. Setelah umur 8 tahun, tanpa melihat bentuk
pendidikan dan lingkungan yang diperoleh, kemampuan kecerdasan hanya dapat
diubah sebanyak 20%.
Disinilah
pentingnya perawatan dan pengasuhan balita. Jika berhasil merawat dan mengasuh
anak sast balita denagn baik, kemungkinan besar kelak anak akan tumbuh dan
kerkembang baik dalam hal kecerdasan, emosi atau mental, sosial, dan spiritual..
Anak Balita juga merupakan kelompok
umur yang rawan gizi dan rawan penyakit. Kelompok ini yang merupakan kelopmpok
umur yang paling menderita akibat gizi (KKP). dan jumlahnya dalam populasi
besar. Beberapa kondisi atau anggapan yang menyebabkan anak balita ini rawan
gizi dan rawan kesehatan antara lain sebagai berikut :
Anak anak bakita baru barada dalam masa transisi
dari makanan bayi ke makanan orang dewasa.
Biasanya anak balita ini sudah
membunyai adik atau ibunya sudah bekerja penuh, sehingga perhatian ibu sudah berkurang.
Anak balita sudak main ditanah, dan sudah dapat main diluar rumahnya sendiri,
sehingga mudah terpapar dengan lingkungan yang kotor dan kondisi yang
memungkinkan untuk terinfeksi dengan berbagai macam penyakit. Anak balita belum
dapat mengurus dirinya sendiri, termasuk dalam memilih makanan. Di pihak lain
ibunya sudah tidak memperhatikan lagi makanan anak balita, karena di anggap
sudah dapat makan sendiri
Dengan adanya Posyandu (Pos
Pelayanan Terpadu) yang sasaran utamanya adalah anak balita adalah sangat tepat
untuk meningkatkan gizi dan kesehatan anak balita
1.
Kebutuhan gizi balita
Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat.
Pada masa ini otak balita Ibu telah siap menghadapi berbagai stimuli seperti
belajar berjalan dan berbicara lebih lancar.
Menu seimbang balita adalah gabungan dari :
a.
Karbohidrat
1) Seperti nasi, roti, sereal, kentang, atau mi.
2) Kenalkan beragam karbohidrat secara bergantian.
3) Selain sebagai menu utama, karbohidrat bisa diolah sebagai makanan
selingan atau bekal sekolah seperti puding roti atau donat kentang yang lezat.
b.
Buah dan sayur
1) Seperti pisang, pepaya, jeruk, tomat, dan wortel
2) Jenis sayuran beragam mengandung zat gizi berbeda.
3) Berikan setiap hari baik dalam bentuk segar atau diolah menjadi jus.
c.
Susu dan produk
olahan susu
1) Susu pertumbuhan
2) Produk olahan susu seperti keju dan yoghurt
3) Pastikan balita Ibu mendapatkan asupan kalsium yang cukup dari
konsumsi susunya
d.
Protein
1) Seperti ikan, susu, daging, telur, kacang-kacangan
2) Tunda pemberiannya bila timbul alergi atau ganti dengan sumber
protein lain.
3) Untuk vegetarian, gabungkan konsumsi susu dengan minuman berkadar
vitamin C tinggi untuk membantu penyerapan zat besi.
e.
Lemak dan gula
Seperti yang terdapat dalam minyak , santan , dan mentega, roti, dan
kue juga mengandung omega 3 dan 6 yang penting untuk perkembangan otak.
Pastikan balita Ibu mendapatkan kadar lemak esensial dan gula yang cukup bagi
pertumbuhannya. Namun perlu diperhatikan bahwa lemak dan gula tidak digunakan
sebagai pengganti jenis makanan lainnya (seperti karbohidrat).
0 komentar:
Post a Comment