Friday 12 July 2013

PENYAKIT ADDISON



1.    Pengertian
Suatu kondisi insufisiensi korteks adrenal yang disebabkan oleh suatu proses patologis korteks adrenal.

2.    Anatomi Fisiologi Kelenjar Adrenal
Kelenjar adrenal terletak di ujung bagian superior setiap ginjal.
Kelenjar adrenal terdiri dari dua kelenjar:
  1. Korteks adrenal (bagian luar)
  2. Medula adrenal (bagian dalam)

Hormon-hormon yang dihasilkan korteks adrenal dan fungsinya:
1)    Gluko kortikoid (kortisal)
a.    Mempertahankan kadar glukosa darah yang meningkatkan glukoneogenesis dan mengurangi kecepatan pemakaian glukosa oleh sel yang merupakan fungsi utama.
b.    Anti inflamasi
c.    Meningkatkan retensi natrium dan air
d.    Mempertahankan stabilitas emosi.
Hipoglikemia, hipoksia, nyeri, trauma dan cemas bisa mengakibatkan peningkatan kortisal.
2)    Mineralokortikoid (aldosteron)
a.    Mempertahankan status natrium dan volume cairan
b.    Meningkatkan reabsorbsi natrium lewat tubula ginjal
c.    Meningkatkan sekresi kalium dan hydrogen melalui tubula ginjal
3)    Adrenal androgen
a.    Mengatur karakteristik seks sekunder wanita dan pria
Medula adrenal menyekresi katekolamin (epineprin dan norepineprin)  katekolamin mempunyai efek yang tidak sama pada tubuh karena reseptor yang berbeda pada organ tubuh. Reseptor alfa I bersifat merangsang organ target sedangkan alfa 2 mencegah keluarnya katekolamin. Norepineprin menstimulasi reseptor alfa. Epineprin menstimulasi reseptor alfa dan beta.
Reseptor beta I terletak di jantung, reseptor beta 2 di bagian tubuh yang lain.
Untuk mempertahankan meostatis katekolamin dikeluarkan, tetapi dalam jumlah sedikit. Dalam keadaan stress berat baik secara fisiologis maupun psikologis jumlah katekolamin meningkat.

3.    Patofisiologi
 



















4.    Etiologi
·         Penyakit primer atau insufisiensi korteks adrenal
·         Kekurangan sekresi ACTH oleh hipofise
·         Atropi autoimun atau idiopatik pada kelenjar adrenal
·         Infeksi pada kedua kelenjar adrenal (TB)

5.    Manifestasi Klinis
Penyakit Addison ditandai oleh kelemahan otot-otot,  anoreksia, gejala GI, keluhan mudah lelah, emosi, pigmentasi pada kulit, buku-buku jari, lutut siku serta membrane mukosa, hipotensi, kadar glukosa darah dan natrium serum rendah, kadar kalium tinggi.
Pada kasus yang berat gangguan metabolisme natrium dan kalium ditandai pengurangan natrium dan air, serta dehidrasi kronis dan berat dapat berlanjut dengan hipotensi acut sebagai akibat hipokortikoisme.
Pasien mengalami krisis addisonian yang ditandai: sianosis, panas dan tanda-tanda klasik syok, pucat, cemas, nadi cepat dan lemah, pernafasan cepat dan tekanan darah rendah.

6.    Kosekuensi Metabolik Dari Defisiensi Kortisol, Aldosteron Dan Androgen
Insufisiensi kortisol menyebabkan hilangnya glukoneogenesis, berkurangnya glikogen hati dan peningkatan kepekaan jaringan perifer terhadap insulin mengakibatkan ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan kadar glukosa dalam darah sehingga terjadi hipoglikemia.
Akibat lain dari insufisiensi kortisol adalah meningkatnya sekresi propio melanokortin sehingga terjadilah hiperpigmentasi, disamping itu pasien juga tidak dapat menghadapi stress pembedahan, trauma, infeksi dan sebagainya.
Defisiensi aldosteron dimanifestasikan dengan peningkatan kehilangan natrium dan peningkatan reabsorbsi kalium oleh ginjal. Kekurangan natrium dapat dikaitkan dengan kekurangan air dan volume plasma yang bersirkulasi akan mengakibatkan hipotensi postural.

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo