Konsumsi gizi makanan pada seseorang
dapat menentukan tercapainya tingkat kesehatan atau sering disebut status gizi.
Apabila tubuh berada dalan tingkat kesehatan gizi optimum. di mana jaringan
jenuh oleh semua zat gizi, maka disebut jaringan gizi optimum. Dalam kondisi
demikian tubuh terbebas dari penyakit
dan mempunyai daya tahan yang setinggi-tingginya. Apabila konsumsi gizi
makanan pada seseorang tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh, maka akan terjadi
kesalahan akibat gizi (malnutrition) Malnutrition ini mencakup kelenihan
nutrisi/gizi disebut gizi lebih (overnutrition), dan kekurangan gizi atau gizi
kurang (Undernutrition).
Penyakit – penyakit atau gangguan –
gangguan kesehatan akibat dari kelebihan atau kekurangan zat gizi dan yang
telah merupakanmasalah kesehatan masyarakat, khususnya di Indonesia, antara
lain sebagai berikut
1. Penyakit Kurang Kalori
Protein (KKP)
Penyakit ini terjadi karena ketidak
seimbangan antara konsumsi kalori atau karbahidrat dan protein dengan kebutuhan
energy atau terjadinya defisiensi atau deficit energy dan protein. pada umumnya
penyakit ini terjadi pada anak balita, karena pada umur tersebut anak mengalami
pertumbuhan yang pesat. Apabila konsumsi makanan tidak seimbang dengan
kebutuhan kalori, maka akan terjadi defisiensi tersebut (kurang kalori dan
protein). Penyakit ini dibagi dalam tingkat-tingkat, yakni :
a.
KKP ringan, kalau berat
badan anak mencapai antara 84 %-95% dari berat badan menurut standar Harverd.
b.
KKP sedang, kalau berat
badab anak hanya mencapai 44%-60% dari berat badan menurut standar Harverd.
c.
KKP berat (gizi buruk),
kalau berat badan anak kurang darai 60% dari berat badan menurut standar
Harverd.
Beberapa ahli hanya membedakan ada
dua macam KKP saja, yakni KKP ringan
atau gizi kurang dan KKP berat (gizi buruk) atau lebih sering disebut marasmus
(kwesshofhor). Anak atau penderita marasmus ini tampak sangat kurus
. berat badan kurang dari 60% dari berat badan edial menurut umur, muka
berkerut seperti orang tua, apatis terhadap sekitarnya, rambut kepala halus dan
jarang berwarna kemerahan.
2. Penyakit Kegemukan (Obesitas)
Penyakit ini terjadi ketidak
seimbangan antara komsumsi kalori dan kebutuhan energy, yakni komsumsi kalori
terlalu berlebih dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian energy. Kelebihan
energy didalam tubuh ini disimpan dalam bentuk lemak. Pada keadaan normal,
jaringan lemak ini ditimbun di tempat – tempat tertenru diantaranya dalam jaringan
subkutan dan di dalam tirai usus. Seseorang dikatakan menderita obesitas bila
berat badannya padsa laki=laki menelihi 15% dan pada wanita 29% dari berat
badan edial menurut umur.
Pada orang yang menderita obesitas
ini organ-organnya dipaksa untuk bekerja lebih berat, karena harus membawa
kelebihan berat badan. Oleh karena itu, pada umumnya lebih cepat gerah, capai
dan mempunyai kecendrunganuntuk membuat kekeliruan dalam bekerja. Akibat dari
penyakit obesitas ini, para penderitanya cenderung menderita penyakit-penyakit
kardio vaskuler, hypertensi dan diabetes militus.
0 komentar:
Post a Comment