Tuesday 30 July 2013

Penyakit- Penyakit Gizi



Konsumsi gizi makanan pada seseorang dapat menentukan tercapainya tingkat kesehatan atau sering disebut status gizi. Apabila tubuh berada dalan tingkat kesehatan gizi optimum. di mana jaringan jenuh oleh semua zat gizi, maka disebut jaringan gizi optimum. Dalam kondisi demikian tubuh terbebas dari penyakit  dan mempunyai daya tahan yang setinggi-tingginya. Apabila konsumsi gizi makanan pada seseorang tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh, maka akan terjadi kesalahan akibat gizi (malnutrition) Malnutrition ini mencakup kelenihan nutrisi/gizi disebut gizi lebih (overnutrition), dan kekurangan gizi atau gizi kurang (Undernutrition).
Penyakit – penyakit atau gangguan – gangguan kesehatan akibat dari kelebihan atau kekurangan zat gizi dan yang telah merupakanmasalah kesehatan masyarakat, khususnya di Indonesia, antara lain sebagai berikut
1. Penyakit Kurang Kalori Protein (KKP)
Penyakit ini terjadi karena ketidak seimbangan antara konsumsi kalori atau karbahidrat dan protein dengan kebutuhan energy atau terjadinya defisiensi atau deficit energy dan protein. pada umumnya penyakit ini terjadi pada anak balita, karena pada umur tersebut anak mengalami pertumbuhan yang pesat. Apabila konsumsi makanan tidak seimbang dengan kebutuhan kalori, maka akan terjadi defisiensi tersebut (kurang kalori dan protein). Penyakit ini dibagi dalam tingkat-tingkat, yakni :
a.         KKP ringan, kalau berat badan anak mencapai antara 84 %-95% dari berat badan menurut standar Harverd.
b.        KKP sedang, kalau berat badab anak hanya mencapai 44%-60% dari berat badan menurut standar Harverd.
c.         KKP berat (gizi buruk), kalau berat badan anak kurang darai 60% dari berat badan menurut standar Harverd.
Beberapa ahli hanya membedakan ada dua macam  KKP saja, yakni KKP ringan atau gizi kurang dan KKP berat (gizi buruk) atau lebih sering disebut marasmus (kwesshofhor). Anak atau penderita marasmus ini tampak sangat kurus . berat badan kurang dari 60% dari berat badan edial menurut umur, muka berkerut seperti orang tua, apatis terhadap sekitarnya, rambut kepala halus dan jarang berwarna  kemerahan.
2. Penyakit Kegemukan (Obesitas)
Penyakit ini terjadi ketidak seimbangan antara komsumsi kalori dan kebutuhan energy, yakni komsumsi kalori terlalu berlebih dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian energy. Kelebihan energy didalam tubuh ini disimpan dalam bentuk lemak. Pada keadaan normal, jaringan lemak ini ditimbun di tempat – tempat tertenru diantaranya dalam jaringan subkutan dan di dalam tirai usus. Seseorang dikatakan menderita obesitas bila berat badannya padsa laki=laki menelihi 15% dan pada wanita 29% dari berat badan edial menurut umur.
Pada orang yang menderita obesitas ini organ-organnya dipaksa untuk bekerja lebih berat, karena harus membawa kelebihan berat badan. Oleh karena itu, pada umumnya lebih cepat gerah, capai dan mempunyai kecendrunganuntuk membuat kekeliruan dalam bekerja. Akibat dari penyakit obesitas ini, para penderitanya cenderung menderita penyakit-penyakit kardio vaskuler, hypertensi dan diabetes militus.

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo